Alhamdulillah kita sudah berada di penghujung ramadhan sekalgus sampai di episode terakhir program tafsri Al Misbah tahun 2010. Sedih juga terasa karena mulai besok tafsir Al Misbah tidak akan hadir lagi hingga InsyaAllah ramadhan tahun depan. Tapi jangan khawatir insyaAllah hari-hari esok akan terus ada postingan-postingan yang tak kalah menariknya dari tafsir Al Misbah.
Pada episode terakhir kali ini, bapak Quraishihab menjelaskan surah Al An’Anm dari ayat 162 hingga ayat 165. Inti dari diskusi kali ini membicarakan tentang konsekuensi dari keislaman kita.
1. Salah satu perbedaan Islam dengan agama-agama sebelumnya yaitu sholat. Sholat secara harfiah berarti doa. Doa itu permohonan dari sesuatu yang rendah kepada sesuatu yang tinggi. Jadi dalam sholat atau berdoa kecongkakan atau ketinggihatian sebaiknya dihilangkan karena hanya akan memakruhkan pahala sholat.
2. Sholat jika kita pahami secara mendalam adalah sebuah kebutuhan bagi kita semua. Sholat jangan lagi kita maknai hanya sekedar ibadah wajib yang harus kita gugurkan demi menjalankan perintah agama namun lebih kepada keihklasan kita menyembah kepada Allah yang berujung pada tentramnya hati dan jiwa ini dalam setiap aktifitas yang kita lakukan.
3. Ibadah berfungsi untuk membersihkan seseorang dari dosa-dosa karena tak seorang manusiapun yang tidak mempunyai dosa, terkadang dosa tersebut kita lakukan dengan sengaja maupun secara tidak sengaja.
4. Berbeda dgn zakat, haji, dan puasa yang bisa kita tangguhkan dalam kondisi tertentu, sholat adalah ibadah yang tidak bisa kita tinggalkan oleh karena itu Allah banyak memberi kita keringanan dalam hal sholat. Contohnya: jika kita tak mampu sholat berdiri maka Islam mengajarkan tata cara sholat dalam duduk. Kalaupun tidak bisa duduk maka diberi toleransi lagi sehingga bisa melakukan sholat dalam keadaan berbaring.
5. Para nabi dalam bersabda dengan menggunakan pronoun atau kata ganti “saya” tidak serta merta hanya menunjuk pada dirinya sendiri tapi bagaimana kata “saya” itu menunjukkan sikap tanggung jawab oleh nabi-nabi Allah dalam menyebarkan agama Allah. Contohnya: Rasulullah SAW berkata kepada umatnya bahwa sayalah orang yang bertanggungjawab untuk penyebaran nilai-nilai Allah di muka bumi ini. Jelas bahwa Muhammad telah memposisikan dirinya dan berjanji kepada Allah bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran yang dibawanya dan hal tersebut telah dibuktikan oleh rasulullah dalam amal dan perbuatannya, tidak hanya sekedar bicara. Banyak pemimpin saat ini yang pada saat berjanji dalam kampanye menggunakan kata “saya” maka ketika terpilih tidak pernah bertanggunggjawa atas kata-kata atau hal-hal yang telah mereka janjikan.
6. Jangan pernah mempermasalahkan perbedaan. Allah menciptakan yang kaya agar kita bisa mengetahui apa yang disebut miskin dan begitu sebaliknya. Allah menciptakan orang miskin sebagai cobaan bagi orang yang kaya begitupun orang yang kaya akan menjadi cobaan bagi yang miskin. Begitulah Allah mengatur kehidupan ini agar kita bisa mengambil pelajaran dari setiap hal yang kita lalui dalam hidup ini.
7. Sesungguhnya Allah menciptakan hal-hal yang halal buat manusia itu dalam jumlah yang sangat banyak dan hal-hal yang haram dalam jumlah yang sedikit namun ironisnya masih banyak dari manusia yang suka memilih hal-hal yang haram dikarenakan ketidaktahuan mereka.
8. Untuk memperbaiki keihklasan dibutuhkan kesadaran dari diri sendiri bukan dari orang lain.
Sekian untuk summari tafsir Al Misbah ramadhan tahun ini dan InsyaAllah kita bertemu lagi di summari tafsir Al Misbah ramadhan tahun depan..wassalam..
Salam Hangat,
Haeril Halim. Hasanuddin University Alum. ‘10 Grantee IELSP batch VI priode juni-agustus 2009 Ohio University, Athens, Ohio, U.S.