Pengumuman Beasiswa Dikti


Announcement

PENGUMUMAN

12 April 2011

1. PENDAFTARAN ONLINE BEASISWA PROGRAM PASCASARJANA (BPPs)

DAPAT DILAKUKAN MELALUI LAMAN http://beasiswa.dikti.go.id/bpps

MULAI TANGGAL 1 APRIL – 31 MEI 2011

2. Panggilan Wawancara calon peserta S2/S3 LN Ditjen Dikti alokasi tahun 2011

gelombang 6 perpanjangan telah diumumkan melalui website http://dikti.go.id

pada menu PENGUMUMAN

Latar Belakang Program Beasiswa Pendidikan S2/S3 Luar Negeri Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

14 November 2010
LATAR BELAKANG

Dosen merupakan SDM perguruan tinggi yang memiliki peran yang sangat sentral dan strategis dalam seluruh aktivitas di perguruan tinggi. Kualitas dosen akan sangat menentukan tinggi-rendahnya kualitas suatu perguruan tinggi. Oleh karena itu, sebagaimana diamanatkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Permen Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen, dosen harus memiliki strata pendidikan minimal satu tingkat lebih tinggi dari para mahasiswa yang diajarnya. Dosen perguruan tinggi di Indonesia yang bergelar S2/S3 menurut data tahun 2003/2004 baru mencapai angka sekitar 55%. Pada tahun 2007 persantase tersebut menurun menjadi 50.6% (setara dengan 77663 orang), dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 52.1% (setara dengan 80684 orang), sedangkan pada tahun 2009 persentase tersebut meningkat menjadi 57.4% (89890 orang). Persentase ini masih di jauh dari target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Ditjen Pendidikan Tinggi pada tahun 2009 yaitu 70%.

Untuk daftar silahkan klik disini

PENGALAMAN PERIODIK CCIP 2011: TES TOEFL ITP DAN INTERVIEW


Halo guys, pha kabar? Di artikel sebelumnya kita sudah berbicara tentang berapa lama proses menunggu pengumuman lolos berkas yaitu kira-kira sekitar 1 bulan. Nah jika lolos berkas kalian akan dikirimi email yang menyatakan kalian lolos berkas dank alian harapkan untuk segera membalasnya untuk memberi konfirmasi kepada aminef bahwa kalian siap untuk mengikuti tes selanjutnya di Jakarta yaitu tes ITP TOEFL dan Interview.

Continue reading

PENGALAMAN PERIODIK CCIP 2011: MENUNGGU HASIL SELEKSI BERKAS


3 mingg sebelum November 1 2010, berkas CCIP telah aku kirim ke kantor AMINEF di Jakarta. Ini agak berbeda dengan kebiasaan lamaku yang selalu mengirim berkas yang biasanya 3 hari sebelum deadline (don’t try this at home ckkckc). Berkas telah terkirim tinggal doa dan harapan menjadi teman setia dalam penantian selama kurang lebih satu bulan. Walapaun berteman dengan keduanya tidak ada jaminan bagiku untuk bisa bersikap tenang menunggu pengumuman seleksi berkas.

Continue reading

BERBAGI PENGALAMAN PERIODIK CCIP 2O11: MENGISI BERKAS DAN MENGIRIMKANNYA


Sebagaimana tujuan beasiswa CCIP ini adalah mengembangkan profesionalisme bagi para pekerja muda di bidang bisnis, nursing, media IT, tourism dll (untuk info lebih lanjut visit www.aminef.or.id), maka dengan modal pengalaman membawakan talk show berjudul “Inspirasi” yang tayang setiap rabu di Fajar TV saya memberanikan diri untuk mengisi dan mengirimkan aplikasi ke kantor AMINEF di Jakarta.

Untuk mengisi formulir beasiswa ini sangat mudah terlebih aplikasinya hanya 5 lembar. Pada halaman pertama dah kedua hanya berisi beberapa personal detail dan informasi mengenai background aplikan. Saya tidak akan berpanjang lebar untuk menjelaskan hal ini dikarenakan untuk mengisinya itu sangat gampang. Yang menjadi perhatian saya adalah bagian esai yang dimana terdapat 4 bagian yang dimana aplikan harus membuat esai singkat.

Yang pertama pada halaman 3. Yaitu dimana pada esai yang pertaman anda diminta untuk mejelaskan mengapa anda patut untuk mendapatkan beasiswa ini, bidang apa yang anda harapkan yang akan dipelajar di Amerika nanti dan bagaimana program ini mempunyai korelasi dengan background pendidikan/pekerjaan serta hubungannya dengan “future goal anda”. Nah untuk jawaban yang pertama adalah mengapa anda pantas terpilih menjadi grantee untuk beasiswa ini? Bagian ini anda isi kondisi anda saat ini, seberapa besar anda butuhkan pengalaman yang akan anda dapatkan di program ini dan jangan pernah sama sekali memuji-memuji Amerika. Hal tersebut telah menjadi penyakit umum yang sangat dibenci oleh panitia seleksi yang nota bene orang Indonesia. Bisa juga anda menambahkan apa-apa saja yang telah anda lakukan dilingkungan sekitar maupun lingkungan pekerjaan sehingga anda bisa pantas untuk menjadi perwakilan bagi lingkungan/kantor anda  di program ini. Yang kedua anda tinggal menyebutkan apa-apa saja yang ingin anda pelajari. Ini bagian yang penting karena akan dielaborasi secara mendalam lagi saat interview. Kemukakan dengan jelas apa yang anda ingin pelajari di amerika nanti. Yang terakhir anda tinggal mengaitkan hubungan program ini dengan cita-cita anda. Baiknya anda menyebutkan benefit yang bisa anda tularkan bagi kantor, lingkungan sekitar anda setelah pulang dari program ccip ini.

Untuk esai bagian kedua (masih dihalaman 3) yaitu esai yang ingin melihat bagaimana anda memecahkan masalah. Dalam hal ini kemampuan problem solving andalah yang menjadi pokok perhatian esai ini. Saran saya sebutkan sebuah masalah yang anda pikir masalah berat yang pernah anda alami dan bagaimana anda memecahkannya dengan baik. Ingat yang paling penting dalam bagian ini adalah bagaimana anda memecahkan masalah tersebut sebagaimana dalam prilaku ilmiah dalam memecahkan masalah kita harus melakukan beberapa step yang berkesinambungan satu sama lain yang berujung pada terjawabnya hipotesis awal yang kita ajukan. Buat jawaban anda serasional mungkin. The biggest point is kemukakan solusi praktis bukan solusi teoritis!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Kita menuju ke halaman 4. Seperti pada halaman 3 terdapat 2 esai disini. Yang pertama esai yang ingin melihat mengapa anda patut mewakili Indonesia dalam program ini dan hal-hal apa saja dari budaya Indonesia yang akan anda bagi kepada peserta lain dalam program ini. Nah esai ini skalnya lebih luas dari esai yang pertama. Kembali lagi dalam menjawab hal ini janganlah member jawaban yang abstrak, berilah jawaban yang konkret. Tips untuk bagian ini ambil sebuah kasus di Indonesia yang membuat nama Indonesia di dunia internasional sedikit tercoreng dan kemukakan peran yang anda ingin lakukan dalam memperbaiki nama Indonesia. Itu hanya sekedar saran. Intinya kalian harus menjawab sesuai dengan pendapat pribadi kalian oleh karena itu saya tidak akan berkomentar banyak dalam hal tersebut. Kemukakan juga apa-apa saja dari bagian budaya Indonesia yang ingin anda bagi kepada dunia internasional dan mengapa hal tersebut penting untuk anda lakukan.

Nah esai yang terakhir, ini terkait proyeksi masa depan anda di masa 5 tahun akan datang. Dibagian ini anda diminta berimajinasi secara real (bukan imajinasi novelis yang kadang susah tersentuh realitas) kondisi anda pada masa 5 tahun kedepan. Bagaimana program ini memberikan anda perubahan yang signifikan dalam kurun waktu lima tahun kedepan. Tentunya ketika memulai untuk mendaftar beasiswa ini gambaran tersebut sudah ada dikepala anda masing-masing, namun untuk berbagi saja bahwa dibagian ini jangan memberikan jawaban yang menunjukkan bahwa anda adalah orang yang egois. Yang dimana benefit dari program ini hanyalah anda dan orang-orang tertentu saja yang merasakan. Buat alasan yang mencerminkan bahwa perubahan yang akan anda lakukan di masa 5 tahun akan datang itu sangat bermanfaat untuk orang banyak bukan hanya organisasi anda atau lingkungan pekerjaan anda.

Tuk halaman 5, ini bagian tergampang hehehhe  karena anda hanya akan membubuhkan tanda tangan sebagai legitimasi bahwa memang anda serius ingin mengikuti program ini dan bertanggung jawab terhadap segala yang ada tulis dalam aplikasi ini.

Nah ada bagusnya jika anda melampirkan CV jika anda benar-benar serius ingin memperlihatkan kepada panitia bahwa memang anda adalah candidate yang tepat. Untuk itu anda bisa mengirimkan CV anda sebagai lampiran aplikasi ini dan juga yang paling penting adalah surat keterangan kerja dari kantor anda. Bisa juga jika ingin meminta rekomendasi dari atasan atau kordinator di kantor hal tersebut akan lebih baik lagi.

Apa lagi ya????? Kayak semua sudah beres tinggal aplikasinya di print, ditanda tangani trus dikrim ke kantor AMINEF Jakarta.

Mmmmm capek juga ya nulis larut malam seperti ini padahal besok mau medical check up tuk buat visa, nampakanya batal lagi dech medical cek up nya besok hehhehehhe…okelah kalau begitu sampai jumpa di berbagi pengalaman periodic CCIP 2011.

Salam Hangat,                                                                        Makassar 26 April 2011

Haeril Halim

PENGALAMAN PERIODIK CCIP 2011: ALASAN MEMILIH CCIP


Sesaat setelah lulus universitas tepatnya 23 july 2010, ingin rasanya kembali merasakan kuliah di Amerika Serikat. Pengalaman IELSP selama dua bulan di Ohio University memotivasiku untuk selalu ingin kembali ke negeri paman sam, bukan karena kekagumanku terhadap negeri tersebut melainkan pengalaman yang kudapatkan dalam sistem pembelajaran disana yang selalu membuat saya ingin terus meningkatkan kualitas diri terlepas apakah Negara tersebut Amerika atau bukan dan kalaupun hal tersebut pertama kurasakan pada Negara lain selain amerika niscaya akan kualami hal yang sama. Motivasi untuk selalu memperbaiki dirilah yang selalu membuatku ingin kemana saja mengembangkan diri ini agar kelak bisa menjadi orang yang berguna bagi keluarga dan lingkungan sekitar. Negeri paman sam bukanlah impianku, negeri paman sam bukanlah dambaanku tapi negeri paman sam lah yang pertama memperkenalkanku bagaimana sebaiknya system pendidikan itu berjalan.

Juli 2010 menunggu saat-saat wisudaku 16 september 2010. Keinginan tuk mendapatkan beasiswa lagi membara rasanya setelah mengetahui salah satu sahabatku yang juga salah satu anggota ohio family summer 2009, anik, menegaskan dirinya akan ke bertolak ke Belanda. Ah panas hati ini ingin segera keluar negeri juga. Sesaat setelah wisudaku, kegiatan rutinku setiap malam adalah browsing internet beasiswa-beasiswa eligible buat saya dan tak lupa aku share di blog agar bisa berbagi info kepada sesama pengejar beasiswa. Kutemukan 2 beasiswa yang waktu sedang menunggu deadline, ADS dan CCIP. Memang tak pernah besar inginku bersekolah di Australia dan hal itu membuatku tidak serius dalam menjalani proses pendaftaran tersebut dan ya sesuai yang saya duga sebelumnya ADS “failed”.

Kembali ke cerita ccip, sebelum mendaftar beasiswa ini banyak pro dan kontra akibat terlalu banyak mendengar pendapat orang lain. Beberapa yang menyarankan untuk tidak usah mendaftar dikarenakan status beasiswa ini adalah non-gelar, dilain pihak ada suara yang menyarankan untuk terus mencoba segala kesempatan yang ada, walaupun tidak dapat gelar pasti akan mendapat pengalaman. Kembali kuflasback pada diriku sendiri, ternyata pendapat kedualah yang merupaka suara mayoritas sidang pleno didalam dipikiranku hahahaha lebay ah……

Akhirnya kuputuskan tuk mendaftar CCIP. Dengan penuh keyakinan dan memegang amanah kakek saya yang selalu kupegang hingga saat ini yaitu “ketika kamu akan berangkat kesuatu tempat maka tibalah dulu engkau disana baru kamu memutuskan untuk berangkat” ah nasihat ini dalam bahasa bugis sangat  sarat akan makna dan itu sangat kuyakini hingga saat ini. Sebelum memutuskan untuk mendaftar hal tersebutlah yang kulakukan, melihat atau melakukan proyeksi kedepan dan akhirnya saya melihat dengan jelas diri saya berada dalam program ini maka teguhlah keyakinanku untuk mendaftar. Itulah cikal bakal dari perjalananku mendaftar beasiswa CCIP ini.

Salam Hangat,                                                                        Makassar 26 April 2011

Haeril Halim

I HATE HAMSTERS


Sebulan terakhir ini rumahku mempunyai sepasang penghuni baru, bahkan hingga detik aku menulis catatan inipun dipenghujung malam menjelang subuh ini sepasang penghuni baru tersebut masih sibuk bercengkrama satu sama lain sambil membersihkan kakinya dengan jilatan-jilatan ampuhnya dan tak lupa mengeluarkan bunyi ajaib yang mengganggu tidurku. Sejak awal kedatangannya amarah kulayangkan pada keponakanku karena keyakinanku atas ketidakbecusannya merawat kamarnya apalagi menambah tugasnya dengan membersihkan kandang hamster jika butuh tuk dibersihkan. Bukan itu yang menjadi perhatian utamaku, tapi adalah ukuran kandang hamster tersebut yang membuatku kasihan akan hilangnya kebebasan si hamster tuk menikmati luasnya dunia ini, seperti layaknya pemiliknya menikmatinya.

Baunya yang busuk dan model yang mirip tikus walaupun berbuluh bersih membuatku “ilfil” mendekatinya. Ah I hate hamster tapi saya tidak tega melihatnya kelaparan saat si pemiliknya tidak menambah kesadarannya bahwa dia sedang menambah sebuah kewajibannya tuk merawat binatang piaraan. Memang ponakanku merawatnya namun tidak maksimal, banyak jam dimana binatang piaraan tersebut butuh makan namun si empunya tidak ada dirumah bahkan bertandang kerumah kakakku selama lebih dari 24 jam, tanpa harus menyebutnya 5 kali 24 jam saat liburan sekolah. Kondisi itu tanpa titah ataupun secarik memo lisan untuk menitip sang hamster kepadaku. Ah saya benci hamster tapi tidak tega melihatnya kelaparan.

Selama beberapa hari tersebut kulakukan tugas tanpa perintah itu, si binatang kecil tersebut aman n kebersihannya kugaransi karena ketakutanku mencium aroma busuk dari kandangnya. Makanan khusus yang keponakanku beli untuk si hamster itu yang kuberikan sebagai menu harian sepasang hamster itu. Saat menulis tulisan inipun binatang piaraan tersebut nampak lapar setelah kutafsirkan gerakannya yang mulai gelisah didalam kandang.

Selama melakukan tugas itu, memang saya sangat rajin memeriksa keadaan si hamster bahkan mencuci dan mengeringkan kandangya pun kulakukan ketika aku punya waktu yang luang dirumah. Wah kondisi ini membuatku sedikit besar kepala bahwa saya lebih cakap merawat hamster ketimbang ponakanku bahkan merencanakan akan melakukan ceramah singkat buat ponakanku atas perbuatannya meninggalkan binatang piaraannya itu. Awalnya saya yakin bahwa itu semua natural kulakukan karena kasihan terhadap si hamster. Hal tersebut ditambah dengan sikap saya yang selama ini yang kurang setuju dengan orang-orang yang memeliharan binatang piaraan yang memang menjamin makanan binatang-binatang piaraan tersebut namun menyiksanya untuk tidak menikmati alam yang Tuhan berikan untuk semua mahluk hidup ciptaannya.

Beberapa hari berselang makanan sang hamster habis dan saya tidak punya pengetahuan tentang makanan alternatif apa yang bisa menggantikan makanan khusus tersebut dan kemana harus membelinya juga saya kurang paham. Nasilah pilihan alternatifku. Kurangnya usahaku untuk mencari tahu dimana kios penjual makanan hamster ditambah makanan alternatif “nasi” yang saya berikan tidak sepopuler makanan khusus hamster tersebut maka sikap “care”ku terhadap sang hamster mengalami degradasi bertahap walaupun tidak sampai ke tahap paling dasar yang bisa berujung pada pengabaian. Akhir-akhir ini perhatianku pada sang hamster tidak serutin saat kondisi dimana makanan khas telah disediakan ponakanku. Kondisi ini menyebabkanku sadar bahwa perhatianku yang konsisten sebenarnya bersandar pada ketersediaan makanan khusus hamster tersebut. Ah lagi-lagi hamster memberiku pelajaran yang berharga untuk selalu tulus, ihklas dan konsistent terhadap apa yang kita lakukan apapun kondisi yang menyertainya. Akibatnya tidak ada ceramah singkat untuk keponakanku karena apresiasiku terhadap perbuatannya yang telah menyediakan makanana khusus hamster tersebut. Yang kulakukan hanyalah memberinya sedikit omelan untuk lebih bertanggung jawab lagi terhadap apa yang telah dia lakukan, dalam hal ini keputusannya untuk memelihara sepasang hamster.

Thanks…..wassalam….                                                            (Makassar selasa dini hari, 19 april 2011)

Salam Hangat,

Haeril Halim